Minggu, 21 Februari 2016

THE KING OF FRUIT DURIAN

 DURIAN DAN KANDUNGAN VITAMIN DI DALAMNYA

 Ada yang suka menikmati lezatnya buah Durian? Buah durian termasuk raja buah yang memiliki aroma sangat harum dan rasanya lezat menggoda. Tapi bagi yang tidak suka, aroma buah durian bisa membuat mereka mual dan pusing kepala. Buah durian yang memiliki nama latin Durio Zibethinus bisa dinikmati secara langsung atau bisa dijadikan jus dan diolah menjadi aneka cemilan yang nikmat. Ternyata buah durian mengandung nutrisi penting yang bermanfaat bagi kesehatan, diantaranya : Vitamin B kompleks, Vitamin C, asam amino dan mineral penting lainnya.

The King of Fruit atau durian ini, memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap. Beberapa diantaranya seperti :
  • karbohidrat
  • protein
  • lemak tak jenuh
  • vitamin B,C
  • magnesium
  • fosfor
  • kalium
  • thiamin
  • polyfenhol
  • omega 3 dan 6
  • antioksidan 

  •  Penelitian Buah Durian

    Kandungan pada manfaat durian tersebut telah banyak dilakukan penelitian, diantaranya adalah sebagai :
    1 –  Zat phytonutrient pada buah durian disebutkan dalam penelitian Ohio State University memiliki kemampuan mematikan zat penyebab gejala kanker, gejala penyakit diabetes dan menurunkan resiko gejala penyakit jantung. Vitamin C pada buah, merupakan kadar tertinggi yang dimilikinya dari buah lain. Sektar 200 mg/100 gr buah.
    2- Penelitian lain dari Department of Pharmacology & Toxicology, School of Medicine, State University of New York di Buffalojuga menunjukkan pada durian terkandung zat phytosterol yang berguna memperbaiki reaksi sel tumor pada tubuh dan mencegah pertumbuhan timbulnya kanker.
    3- Dalam upaya untuk mengembangkan varietas durian yang cocok untuk banyak orang, para peneliti Thailand membuat rekayasa buah dengan bau yang lebih menyenangkan pada tahun 2007. Namun perkembangannya menuai protes dikalangan pecinta durian, di mana durian bernilai lebih tinggi yang memiliki aroma paling menyengat.

    Tips Konsumsi Buah Durian

    Jangan takut untuk mengkonsumsi buah durian. Bagi Anda yang sehat dan mengkonsumsi durian asal tidak berlebihan tidak akan memberikan efek apa-apa. Selain itu ada beberapa cara yang bisa menghindarkan Anda dari efek samping durian, caranya adalah berikut ini :
    • Minum Air putih sebanyak-banyaknya sehabis mengkonsumsi durian, jangan meminum air yang berwarna.
    • Manfaatkan rongga pada kulit durian yang terkelupas. Isi rongga yang ada menggunakan air. Diamkan beberapa saat, lalu minum airnya. Cara ini bermanfaat untuk menghilangkan bau durian pada mulut dan juga bisa mengontrol tekanan darah seseorang. Jika cara ini tidak dilakukan, banyak yang mengeluh pusing sehabis makan durian meski porsinya sedikit.
    • Konsumsi manggis sehabis mengkonsumsi durian. Kandungan vitamin pada manggis dapat menetralisir efek dari durian.
    • Tidak mengkonsumsi secara berlebihan.
    • Netlarisir dengan menggunakan sayuran
    • Tidak konsumsi daging berlemak tinggi setelah santap durian.

KHASIAT JAMBU BIJI

 DAHSYATNYA JAMBU BIJI

 Jambu biji adalah salah satu buah yang paling populer di Indonesia dan sangat mudah untuk ditemukan. Beberapa kandungan penting di dalam jambu biji seperti mineral dan vitamin mampu menyehatkan tubuh Anda. Bahkan jambu biji memiliki kandungan vitamin C yang tinggi.

Berikut adalah beberapa manfaat jambu biji untuk kesehatan tubuh seperti dilansir dari boldsky.com.

Meningkatkan imunitas tubuh
Jambu adalah buah yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Sebab jambu mengandung vitamin C tinggi yang bisa mencegah tubuh Anda dari serangan berbagai penyakit.

Anti-tumor dan anti-inflamasi
Kandungan lycopene di dalam jambu bermanfaat sebagai zat anti-inflamasi dan mencegah pertumbuhan tumor.

Mencegah kanker
Karena jambu biji mengandung zat antioksidan yaitu flavonid dan fitonutrien, maka buah ini efektif untuk mencegah kanker. Kandungan vitamin C dosis tinggi di dalamnya juga bermanfaat untuk menetralkan radikal bebas penyebab kanker.

Menjaga tekanan darah
Jambu biji memiliki manfaat mengagumkan untuk menjaga tekanan darah. Sebab jambu biji mengandung kalium yang bermanfaat untuk melindungi tubuh Anda dari pengaruh eksternal yang bisa merusak kesehatan tekanan darah.

Mencegah penuaan dini
Kandungan zat antioksidan tinggi dalam jambu mampu menetralkan radikal bebas dan mencegah terjadinya stres oksidatif penyebab penuaan dini.

Baik untuk penderita diabetes
Kandungan serat dalam jambu biji berfungsi sebagai obat alami bagi penderita diabetes. Selain itu secara medis, buah ini juga terbukti untuk mencegah lonjakan gula.

Menyehatkan kulit
Jambu biji mengandung vitamin A, nutrisi yang penting untuk meningkatkan kesehatan kulit. Buah ini juga bermanfaat untuk mengeluarkan antioksidan yang bisa membuat kulit Anda terlihat segar kembali.

Mendukung kesehatan mata
Kandungan vitamin A dalam jambu biji sekali lagi mampu mencegah infeksi mata dan penyakit mata.

Meningkatkan sistem pencernaan
Kandungan lycopene dalam jambu biji sangat baik dalam membantu meningkatkan kesehatan pencernaan.

Menambah jumlah darah
Jambu biji mengandung vitamin E, K, folat, niasain, mangan, tembaga, magnesium, dan asam panthothenic dimana semuanya bermanfaat untuk menambah jumlah sel darah merah Anda.

Buah jambu biji bisa dikonsumsi secara langsung, dibuat jus, atau dimasukkan ke dalam campuran bahan makanan lainnya. Sehingga Anda pun bisa mengonsumsinya tanpa takut merasa bosan.


Selain itu, jambu biji juga sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit. Bagi wanita yang ingin mempunyai kulit halus alami, kandungan vitamin C sangat baik untuk menjaga kondisi kulit tetap sehat. Cara mengkonsumsi buah jambu biji bisa dengan dimakan segar atau diolah menjadi jus. Sebaiknya ketika mengkonsumsi jambu biji tidak dengan bijinya. Cukup daging buahnya saja, sebab biji dari jambu akan sulit dicerna oleh sistem pencernaan.
Demikian beberapa manfaat dari jambu biji yang bisa Anda dapat dengan mengkonsumsinya. Pohon jambu biji termasuk buah musiman, jadi ketika sedang musim berbuah harga jambu biji ini akan lebih murah. Semoga setelah membaca artikel ini, Anda menjadi lebih mengetahui manfaat buah jambu biji untuk kesehatan.
 KANDUNGAN BUAH PEPAYA.

 Buah dan seluruh bagian dari pohon pepaya memiliki kandungan enzim papaya yang bermanfaaat untuk membantu dalam mencerna protein. enzim papaya paling banyak didapat pada pepaya yang masih mentah meskipun tetap ada di pepaya yang sudah matang. Enzim ini banyak digunakan pada suplemen makanan dan sebagai bahan tambahan dalam permen karet.
Nama lain pepaya di beberapa daerah Indonesia:

  • Jawa : kates
  • Kalimantan : pisang malaka, bandas, manjan
  • Nusa Tenggara : kalujawa, padu
  • Sulawesi : kapalay, kaliki, unti jawa
  • Sumatera : peute, betik, ralempaya, punti kayu
  • Sunda : gedang

Jenis Tanaman Pepaya

Dalam laman Warung Informasi Teknologi (warintek) Kementerian Riset dan Teknologi (ristek) disebutkan ada 3 macam pepaya, yaitu:
  1. Pepaya Jantan. Pohon pepaya ini memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama terdapat pada pangkal tangkai. Ciri-ciri bunga jantan ialah putih/bakal buah yang rundimeter yang tidak berkepala, benang sari tersusun dengan sempurna.
  2. Pepaya Betina. Pepaya ini memiliki bunga majemuk artinya pada satu tangkai bunga terdapat beberapa bunga. Tangkai bunganya sangat pendek dan terdapat bunga betina kecil dan besar. Bunga yang besar akan menjadi buah. Memiliki bakal buah yang sempurna, tetapi tidak mempunyai benang sari, biasanya terus berbunga sepanjang tahun.
  3. Pepaya Sempurna. Memiliki bunga yang sempurna susunannya, bakal buah dan benang sari dapat melakukan penyerbukan sendiri maka dapat ditanam sendirian. Terdapat 3 jenis pepaya sempurna, yaitu: 1) Berbenang sari 5 dan bakal buah bulat; 2) Berbenang sari 10 dan bakal buah lonjong; 3) Berbenang sari 2 - 10 dan bakal buah mengkerut. Pepaya sempurna mempunyai 2 golongan: Pertama, pepaya yang dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Kedua, pepaya yang berbuah musiman.
Adapun jenis pepaya yang banyak dikenal orang Indonesia, yaitu: Pepaya semangka (memiliki daging buah berwarna merah semangka, rasanya manis) dan Pepaya burung (warna daging buah kuning, harum baunya dan rasanya manis-asam)

Memanfaatkan Pepaya Sebagai Toga

Pemeliharaan pepaya relatif mudah sekaligus cepat dipanen (usia 9-12 bulan). Buah pepaya selain mudah untuk ditemukan dan ditanam, dalam dunia kesehatan buah ini dikenal juga kaya akan manfaat. Oleh karena itu, buah ini cocok sekali untuk koleksi tanaman obat keluarga. Seperti yang pernah dipublikasikan oleh Warintek Ristek yang bersumber dari PDII LIPI (Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), berikut ini adalah beberapa manfaat buah pepaya untuk kesehatan atau media penyembuhan penyakit:

Manfaat Pepaya Untuk Kesehatan

  1. Kulit melepuh karena panas. Toreh kulit buah pepaya, tampung getahnya dan oleskan, diamkan sehari semalam. Bila bagian yang melepuh agak luas, parutlah pepaya dan daging buahnya ditempelkan.
  2. Malaria dan demam. Tumbuk daun pepaya muda hingga menjadi 1/2 gelas, tambahkan air 3/4 gelas dan garam, peras, saring. Minum 3 kali sehari; lakukan 5 hari berturut-turut.
  3. Mengobati gigitan ular berbisa. 5 jari akar pepaya, cuci, tumbuk sampai halus, tempelkan pada bagian yang terkena, balut. Ganti 2 kali sehari.
  4. Mengatasi Rambut Beruban. (a) Gongseng 30 biji pepaya, tumbuk sampai halus, campurkan dengan 1 sendok minyak kelapa, gosokkan pada kulit kepala yang beruban; (b) Jemur 2 sendok makan biji pepaya sampai kering, sangrai sampai hangus, tumbuk sampai halus, campurkan sedikit minyak kelapa, aduk rata. Oleskan pada kulit kepala yang sudah dikeramas. Gunakan sebelum tidur.
  5. Mengatasi Cacing gelang. (a) 2 sendok makan biji pepaya, giling halus, seduh dengan 1/2 cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu, minum panas-panas. (b) 2 sendok biji pepaya, lumatkan, seduh dengan 1/2 gelas air, beri 1 sendok makan madu. Minum selagi hangat sekali sehari.
  6. Mengobati Jengkolan (susah buang air karena terlalu banyak makan jengkol). (a) Setengah tankai daun pepaya, 10 lembar daun kacang panjang dan 6 tangkai daun singkong dicuci, tumbuk hingga halus, tambahkan 1/2 cangkir air masak, remas, tambahkan 1 sendok madu, peras, saring. Minum 1-2 kali sehari. (b) 1/2 tangkai daun pepaya, 10 helai daun kacang panjang, 6n tangkai daun singkong dicuci, lumatkan, beri 1/2 gelas air matang, peras. Beri 1 sendok makan madu sebelum diminum. Minum 2 kali sehari.
  7. Buang air besar tidak teratur, Maag, Sariawan, dan sembelit. Makan buah pepaya segar 3 kali sehari.
  8. Merangsang nafsu makan. Sehelai daun pepaya dicuci, lumatkan, beri garam dan air sedikit demi sedikit sebanyak 1/4 gelas, peras. Minum airnya sekaligus.
  9. Mengobati Flu. Cuci 2-3 helai daun pepaya muda, lumatkan, peras, beri garam. Minum 2 kali sehari untuk anak-anak, dan 4 kali sehari untuk dewasa.
  10. Mencegah demam nifas. Sehelai daun pepaya muda dicuci, iris-iris, rebus dengan gula aren dan segelas air sampai airnya tinggal 1/2. Minum sekaligus segera setelah melahirkan selama 2 hari berturut-turut.
  11. Melancarkan air seni dan mengeluarkan batu ginjal. 3 jari akar pepaya dipotong-potong, rebus dengan 4 gelas air sampai airnya tinggal setengah, dinginkan, saring. Minum 3 kali sehari @ 3/4 gelas. Boleh diberikan sesendok madu.
  12. Mengobati Hipertensi. Parut sebuah pepaya muda, peras. Minum airnya 2 kali sehari. Lakukan selama 3 hari.
  13. Mengobati Keputihan. Sehelai daun pepaya dicuci, iris halus, beri 50 gram akar alang-alang yang bersih, pulasari, rebus dengan 1,5 liter air, didihkan, saring. Minum sekali sehari @ segelas.
  14. Mengatasi Diare. Keringkan segenggam biji pepaya, tumbuk halus. Seduh seperti menyeduh teh. Minum 3 kali sehari @ 1 gelas.
  15. Menghilangkan Jerawat. Jemur 2-3 helai daun pepaya yang sudah tua, lumatkan sambil diberi air, peras. Oleskan sarinya pada jerawat.
  16. Melancarkan haid. 2 helai daun pepaya dicuci, tumbuk halus sambil diberi 1/4 gelas air, peras, beri garam. Minum sekaligus 1 kali sehari.
  17. Melancarkan ASI. Beberapa helai daun pepaya dicuci, layukan di atas api. Hangat-hangat ditaruh di sekeliling payudara.
  18. Digigit serangga berbisa. 5 jari akar pepaya dicuci, lumatkan. Tempelkan pada bagian yang sakit, balut dan perban.
  19. Pengobatan Luka bakar. Sebuah pepaya muda dicuci, gores-gores agar getahnya keluar. Oleskan getah pada luka.
  20. Mengeluarkan pecahan kaca. Beberapa daun pepaya dicuci, lumatkan, beri garam. Oleskan pada kulit yang terkena pecahan kaca, balut. Pecahan kaca akan keluar dan luka akan mengering.
  21. Mengobati Kutil. Oleskan getah pepaya pada kutil setiap 3 jam sekali.
  22. Luka kecil. Oleskan getah pepaya pada kutil setiap 3 jam sekali.

Jumat, 19 Februari 2016

ISTILAH DALAM EKONOMI AKUNTANSI

 ISTILAH DALAM EKONOMI AKUNTANSI


  1. Kebijakan fiskal adalah Langkah pemerintah di bidang perpajakan dan pengeluarannya.
  2. Kebijakan moneter adalah Langkah pemerintah untuk mengatur penawaran uang dan suku bunga.
  3. Komoditi adalah sesuatu yang dapat dipasarkan yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan.
  4. Konsumerisme adalah suatu gerakan yang menonjolkan konflik antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan umum.
  5. Kurs adalah menunjukkan banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu.
  6. Kurva indeferen adalah kurva yang menggambarkan semua kombinasi dari 2 komoditi yang memberikan sejumlah keputusan yang sama.
  7. Likuiditas adalah tingkat kemudahan dan kepastian suatu harta untuk dicairkan menjadi alat tukar dalam system ekonomi.
  8. Markup adalah jumlah yang ditambahkan pada biaya untuk menentukan harga.
  9. Modal ekuitas adalah dana yang disediakan oleh para pemilik perusahaan yang pengembaliannya pada laba perusahaan.
  10. Monopoli adalah situsi pasar yang output industrinya dikontrol oleh penjual tunggal.
  11. Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukan kekayaan perusahaan dan kewajiban terhadap kekayaan itu pada saat tertentu.
  12. Oligopoli adalah struktur pasar yang industrinya didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan yang saling bersaing.
  13. Pajak adalah pungutan yang dikenakan pemerintah ke atas keuntungan perusahaan, pendapatan individu dna nilai jual suatu barang termasuk barnag yang diekspor dan diimpor.
  14. Pajak langsung adalah pajak yang secara langsung dipungut dari pembayar pajak.
  15. Pajak progresif adalah pajak yang persentasinya semakin tinggi apabila pendapatan semakin tinggi.
  16. Pasar adalah tempat berlangsungnya negosiasi pertukaran komoditi.
  17. Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
  18. Permintaan adalah hubungan menyeluruh antara kuantitas komoditi tertentu yang akan dibeli konsumen selama periode waktu tertentu.
  19. Produk Nasional Bruto / PNB adalah nilai seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara suatu negara selama periode waktu satu tahun.
  20. Produk Neto (net output) adalah nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi.
  21. Rekening giro adalah simpanan dibank yang dapat ditarik sesuai permintaan dan dapat dipindah bukukan denga cek.
  22. Rumah kliring adalah lembaga dimana utang-utang antar bank yang timbul dari transfer cek-cek antara bank-bank dihitung.
  23. Saham biasa adalah bentuk penyertaan modal yang mengandung hak suara, kekayaan bersih dan laba perusahaan.
  24. Sistem barter adalah sistem pertukaran yang berlaku dalam masyarakat dimana uang tidak digunakan dalam pertukaran dan oleh karenanya barang yang dijual harus ditukar dengan barang lain yang sama nilainya.
  25. Sistem ekonomi kapitalis adalah system ekonomi dimana kepemilikan modal terutama dikuasai oleh swasta dan bukan oleh pemerintah.
  26. Subsidi (bantuan) adalah bantuan dalam bentuk barang atau uang kepada produsen ataupun konsumen untuk mengurangi biaya produksi atau mengendalikan harga.
  27. Suku bunga adalah presentasi pendapatan yang diterima oleh para penabung dari tabungan uang yang disisihkannya.
  28. Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
  29. Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan. Aktiva merupakan sumber daya bagi perusahaan untuk melakukan usaha.
  30. Aktiva tetap adalah aktiva bernilai besar yang sifatnya tetap atau permanen, digunakan dalam kegiatan perusahaan dan tidak dijual kembali dalam kegiatan normal.
  31. Akumulasi penyusutan adalah perkiraan yang digunakan untuk mencatat secara akumulatif pembebanan biaya yang diakibatkan oleh pemakaian aktiva tetap.
  32. Ceiling price : harga eceran tertinggi
  33. Demand (permintaan) : keinginan konsumen untuk membeli suatu komoditi pd berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.
  34. Elasticity of demand : elastisitas harga dari permintaan.
  35. Elasticity of supply : elastisitas harga dari penawaran.
  36.  Equilibrium price (harga keseimbangan/harga pasar) : harga yg terbentuk pada tingkat dimana jumlah yang diinginkan penjual maupun pembeli adl sama.
  37.  Barang konsumsi : barang yang langsung dapat digunakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen.    
  38.  Deflasi : pengurangan tingkat harga umum.
  39.  black market : situasi yang terjadi bila barang dijual secara tidak resmi  
  40. .  Boikot : penolakan secara bersama-sama untuk membeli dan menjual suatu komoditi tertentu 
  41. .  Apresiasi : kenaikan nilai mata uang domestic di pasar bebas, dinyatakan dalam mata uang asing 
  42. .  Anuitas : sejumlah uang tertentu yang dibayarkan menurut interval tertentu, selama periode yang di tentukan. 
  43. .  Harga Mati : harga yang secara sengaja ditentukan oleh penjual, dan bukan oleh kekuatan pasar. 
  44.   Harga Absolut : banyaknya uang yang harus dibelanjakan untuk memperoleh 1 unit komoditi.
  1. Indeks harga : angka indeks yg menggambarkan perubahan rata-rata harga sekelompok barang dalam satu kurun waktu.
  2. Barang setengah jadi : jenis barang yg telah menjalani sebagian proses pengolahan dan belum mencapai tahap akhir.
  3. Economic man (manusia ekonomi) : konsepsi ttg seseorang yg benar-benar rasional dimana motifasinya semata-mata berdasarkan pertimbangan ekonomi.
  4. Economise of scale (skala ekonomi) : situasi dimana biaya produksi rata-rata menurun dgn bertambahnya besarnya kapasitas pabrik dan hasil produksi.
  5. Economies of scope : kehematan ekonomis karena menghasilkan berbagai barang dan jasa.
  6. Disequilibrium : keadaan perekonomian yang sekarang tidak berada pada keadaan equilibrium.
  7. Defisit anggaran : kelebihan total belanja diatas total penerimaan.
  8. Breakevent point (titik pilang pokok) : tingkat pendapatan perorangan, keluarga, atau masyarakat dimana seluruhnya habis utk barang-barang konsumsi.
  9.  Isoquant : kepuasan yang diukur secara objektif.
  10.  Isocost : biaya yang dikeluarkan produsen.
  11. Eksplisit : segala biaya yang dikeluarkan dalam rangka mendapatkan faktor-faktor produksi.
  12. Implisit : semua biaya taksiran yang dimiliki oleh faktor produksi apabila digunakan.
  13. Ayat jurnal (journal entry) :penyajian suatu transaksi ke dalam nama perkiraan dan jumlah yang harus didebit dan dikredit.
  14. Ayat jurnal balik (reversing entries) :ayat jurnal yang dibuat (biasanya pada awal periode akuntansi) untuk membalik ayat jurnal penyesuaian yang dibuat sebelumnya. Ayat jurnal balik dapat juga dikatakan sebagai ayat jurnal yang didebit dan kreditnya merupakan kredit dan debit ayat jurnal penyesuaian masing-masing dalam jurnal yang sama.
  15. Ayat jurnal gabungan (compound journal entry) :ayat jurnal yang terdiri dari dua atau lebih perkiraan yang harus didebit atau dikredit.
  16. Ayat jurnal koreksi (correcting entries) :ayat jurnal yang dibuat untuk mengoreksi ayat jurnal lain yang dibuat sebelumnya.

MENGUKUR PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK SEPATU

 MAKALAH PERILAKU KONSUMEN
 

MENGUKUR PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK SEPATU

Konsep Dasar Perilaku Konsumen

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang karena berbagai alasan berhasrat mempengaruhi atau mengubah perilaku itu, termasuk mereka yang kepentingan utamanya adalah pemasaran, pendidikan, dan perlindungan konsumen, serta kebijakan umum.
Sebelum Perang Dunia II, banyak perusahaan, tetapi berorientasi pada produksi yang mencerminkan filosofi bahwa “produk yang baik akan menjual diri sendiri”. Namun persoalannya berubah sesudah perang, ketika banyak perusahaan mendapatkan bahwa mereka memiliki kapasitas yang lebih produktif daripada yang diserap pasar. Segera menjadi penting sekali untuk mengubah focus dari produksi ke pemasaran.
Elemen kunci dala definisi ini adalah pertukaran antara pelanggan dan penyuplai. Masing-masing pihak memberikan sesuatu yang bernilai kepada pihak lain dengan tujuan memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Dalam konteks pembelian yang normal, uang ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan.
Perhatikan bahwa pelanggan terletak pada inti dari proses tersebut. Semua yang dilakukan penyuplai dalam hal produk, harga, promosi dan distribusi diadaptasikan dengan permintaan pasar. Oleh karena itu pelanggan menjalankan pengaruh dominan pada semua yang dilakukan perusahaan. Tidak mengherankan bahwa studi perilaku konsumen memiliki akar utamanya di dalam bidang ekonomi, dan yang lebih baru, dalam bidang pemasaran. Dalam makalah ini menyajikan pembahasan tentang konsep dasar perilaku konsumen yang akan dibahas dalam bab selanjutnya.

BAB II

PEMBAHASAN
Pengertian Perilaku Konsumen
Saat ini konsumen begitu dimanjakan dengan berbagai produk yang dapat dipilih untuk memenuhi kebutuhan. Era produsen mengendalikan konsumen telah berlalu dan telah digantikan dengan era dimana konsumen memegang kendali. Konsumen yang mendikte produk apa yang seharusnya diproduksi oleh perusahaan. Perusahaan harus berfokus pada konsumen, konsumen adalah bagian terpenting dari perusahaan. Konsumen lebih penting dari pada kekasih (istri atau pacar), orang bisa hidup tanpa kekasih tetapi perusahaan tidak bisa hidup tanpa konsumen. Oleh karena itu perusahaan perlu mengerti bagaimana konsumenya berperilaku.
Pada dasarnya perilaku konsumen merupakan tindakan atau perilaku, termasuk di dalamnya aspek-aspek yang mempengaruhi tindakan itu, yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan produk (barang dan jasa) guna memenuhi kebutuhannya. Tidak ada kesamaan definisi yang dikemukanan para ahli, perbedaan itu disebabkan adanya perbedaan sudut pandang. Perilaku manusia sangat komplek sehingga sangat sulit digambarkan dengan kata-kata.
Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposintog of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Selain itu perilaku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
Pengertian perilaku konsumen menurut Engel et al. (1994 : 3) adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusul dari tindakan ini.
Mowen (1990 : 5) mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam menerima, menggunakan dan penentuan barang, jasa, dan ide. Difinisi tersebut menggunakan istilah unit-unit pembuat keputusan, karena keputusan bisa dibuat oleh individu atau kelompok. Difinisi tersebut juga mengatakan bahwa konsumsi adalah proses yang diawali dengan penerimaan, konsumsi, dan diakhiri dengan penentuan (disposition). Tahap penerimaan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen terhadap produk, tahap konsumsi menganalisa bagaimana konsumen senyatanya menggunakan produk yang diperoleh. Tahap penentuan menunjukkan apa yang dilakukan konsumen setelah selesai menggunakan produk tersebut.
Studi perilaku konsumen adalah studi bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber-sumber yang dimiliki pada konsumsi yang berkaitan dengan sesuatu (barang atau jasa). Schifman dan Kanuk (1991 : 5) mengatakan studi ini meliputi; apa yang dibeli, mengapa ia membelinya, dan berapa sering ia membelinya.
Swastha dan Handoko (1987 : 9) mendifinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang dan jasa ekonomisalnya, termasuk kegiatan pengambilan keputusan.
Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai: “the various facets of the decision of the decision process by which customers come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.
Perilaku konsumen melibatkan interkasi antara pengaruh (afeksi) dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar. Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran kita harus memahami apa yang dipikirkan (kognisi) apa yang dirasakan (afeksi) dan apa yang mereka lakukan serta kejadian sekitar yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen.
Secara umum, definisi dari perilaku konsumen adalah “interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar kita, dimana terdapat aspek pertukaran didalamnya” (Peter & Olson, 1999). Dari definisi umum tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat tiga faktor penting didalam definisi tersebut, yaitu perilaku konsumen adalah dinamis, melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian sekitar, adanya aspek pertukaran.
Perilaku konsumen adalah dinamis artinya bahwa seorang individu konsumen, suatu komunitas konsumen, atau masayarakat luas akan selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini berdampak tidak hanya pada studi perilaku konsumen itu sendiri akan tetapi juga pada pengembangan strategi pemasaran.
2.2. Perspektif Pengaruh Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang karena berbagai alasan berhasrat mempengaruhi atau mengubah perilaku itu, termasuk mereka yang kepentingan utamanya adalah pemasaran, pendidikan, dan perlindungan konsumen, serta kebijakan umum.
Elemen kunci dalam definisi adalah pertukaran pelanggan dan penyuplai. Masing-masing pihak memberikan sesuatu yang bernilai kepada pihak lain yang bertujuan memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Dalam konteks pembelian yang normal, uang ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan.
Pelanggan terletak pada inti proses tersebut. Semua yang dilakukan penyuplai dalam hal produk, harga, promosi, dan distribusi (“Bauran pemasaran” atau “marketing mix”) diadaptasikan dengan permintaan pasar.
Tidak mengherankan bahwa studi perilaku konsumen memiliki akar utamnya di dalam bidang ekonomi dan, yang lebih baru, dalam pemasaran. Pertanyaan mendasar yang menjadi pedoman sebagian besar tulisan di dalam bidang ini adalah, seperti yang dicatat oleh Belk,”Susunan apa dari bauran pemasaran akan memiliki efek apa pada perilaku pembelian (purchase Behaviour) dari konsumen jenis apa?” oleh karena itu, proses pembelian (buying process) lebih menjadi perhatian para pemasar ketimbang proses konsumsi. Dan, penelitian konsumen harus memiliki relevansi manajerial yang jelas di dalam konteks ini sebelum dipertimbangkan.
Analisis konsumen merupakan dasar dari managemen pemasaran. Perencanaan dan strategi pemasaran harus disusun berdasarkan pemahaman akan konsumen yang menjadi target pasar bagi perusahaan. Pentingnya pemahaman mengenai konsumen dapat dijumpai dalam definisi pemasaran. Pemasaran adalah aktivitas manusia yang diarahkan untuk memeuni kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Dari definisi tersebut ada dua hal penting. Pertama pemasar berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan orang lain. Kedua, pemasaran melibatkan studi tentang pertukaran dalam mana orang saling menyerahakn sumber daya. Agar menjadi pemasar yang berhasil mereka harus memahami factor-factor yang mempengaruhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
Alasan mempelajari perilaku konsumen dapat diiktisarkan sebagai berikut:
1. Analisis konsumen menjadi dasar bagi manager pemasaran. Hal ini membantu menajer dalam:
a. menyusun bauran pemasaran.
b. segmentasi
c. defferensiasi dan product positioning.
d. menyediakan dasar analisisi lingkungan
e. mengembangkan riset pemasaran.
2. Analisis konsumen memainkan peranan kritis dalam pengembangan kebijakan publik.
3. Pengetahuan mengenai perilakuk konsumen mengembangkan kemampuan konsumen untuk menjadi konsumen yang lebih efektif.
4. Analisis konsumen memberikan pengetahuan tentang perilaku manusia.
5. Studi perilaku konsumen memberikan 3 jenis informasi, yaitu:
a. Orientasi konsumen.
b. Fakta mengenai perilaku pembelian.
c. Teori yang membimbing dalam proses berfikir.
2.3. Hubungan Pemasaran dan Perilaku Konsumen
Pengertian Pemasaran menurut Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton, 1997).
Pengertian tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang/jasa kepada pembeli secara individual maupun kelompok pembeli. Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konsekuensi sosial perusahaan.
Pengertian pemasaran menurut Kotler (2000: 8), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap menciptakan, menawarkan, dan pertukaran.
Definisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan (needs), produk (goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi cara dan keberhasilan perusahaan terhadap pemasarannya, yaitu: (1) Lingkungan Eksternal Sistem Pemasaran. Lingkungan ini tidak dapat dikendalikan perusahaan, misalnya kebebasan masyarakat dalam menerima atau menolak produk perusahaan, politik dan peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, kependudukan serta munculnya pesaing; (2) Variabel Internal Sistem Pemasaran. Variabel ini dapat dikendalikan oleh perusahaan, terdiri atas dua kelompok, yaitu sumber bukan pemasaran (kemampuan produksi, keuangan, dan personal) dan komponen-komponen bauran pemasaran yang meliputi: produk, harga, promosi, dan distribusi (Swastha, 2002).
Perilaku Konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Swastha dkk., 1997).
Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing. Peran yang dilakukan tersebut adalah: (1) Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu; (2) Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak; (3) Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya; (4) Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya; (5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan antropologis.
Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan.
Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut: (1) Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain; (2) Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung; (3) Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
2.4. Kerangka Analisis Perilaku Konsumen
Teori perilaku menyatakan bahwa perilaku adalah fungsi individu dengan lingkungan. Demikian juga dalam model perilaku konsumen, keadaan lingkungan dan individu yang bersangkutan memegang peranan penting dalam menentukan perilakunya.
Secara sederhana Assael (1994 : 14) mengemukakan bahwa ada tiga faktor pokok yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Pertama adalah individu konsumen, dimana pemilihan produk dan jasa dipengaruhi oleh; kebutuhan, persepsi, dan sikap terhadap alternatif-alternatif serta demografi konsumen, gaya hidup dan kepribadian. Kedua adalah faktor lingkungan yang dipelihatkan oleh kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi dan faktor situasional. Ketiga adalah strategi pemasaran yang mengawasi konsumen dengan variabel-variabel produk, harga, promosi, dan distribusi.
Berkowitz (1992 : 118), secara lengkap memberi gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen sebagai berikut:
2.5 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Memahami konsumen dan proeses konsumsinya memberikan berbagai keuntungan antara lain: membantu manager dalam membuat keputusan, memberikan dasar teoritis bagi peneliti dalam menganalisa konsumen, membantu legislatif dan pemerintah dalam menyusun undang-undang dan membuat keputusan, dan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik. Lebih dari itu studi tentang konsumen dapat membantu kita untuk lebih memahami tentang faktor-faktor psikologi, sosiologi, dan ekonomi yang mempengaruhi perilaku manusia.
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (1996) keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli.
a. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen. Perusahaan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.
Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – subbudaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Kelas-kelas sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable lain
b. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.
Keluarga dapat pempengaruhi perilaku pembelian. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi.
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
c. Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang ).
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.
Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis- jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek.
d. Faktor Psikologis
Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan.
Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.
Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda-beda dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi:
• Perhatian yang selektif
• Gangguan yang selektif
• Mengingat kembali yang selektif
Pembelajaran menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sedang kepercayaan merupakan suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.
e. Faktor Marketing Strategy
Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberi tahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah
• Barang,
• Harga,
• Periklanan dan
• Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan.
Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Pemasar memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek.
Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen. Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen individu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek. Pengalamn konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan membeli merek yang sama lagi.
Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran. Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan data penjualan. Tetapi informasi ini tidak menceritakan kepada pemasar tentang mengapa konsumen membeli atau informasi tentang kekuatan dan kelemahan dari merek pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasaran diperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merek dan kecenderungan pembelian dimasa yang akan datang. Informasi ini mengarahkan pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran ke arah pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik.
2.6. Keputusan Pembelian
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.
Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian, anatara lain:
1. Pengenalan Masalah
Merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
2. Pencarian informasi.
Seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya.
3. Evaluasi Alternatif
Konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibelinya.
4. Keputusan Pembeli
Setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen akan membuat keputusan untuk membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek di antara beberapa merek yang tersedia.
2.7. Tipe Proses Pembelian Konsumen
1. Proses “ Complex Decision Making “, terjadi bila keterlibatan kepentingan tinggi pada pengambilan keputusan yang terjadi. Contoh pengambilan untuk membeli produk sepatu. Dalam kasus seperti ini, konsumen secara aktif mencari informasi untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan pilihan beberapa merek dengan menetapkan kriteria tertentu seperti sepatu olahraga,seperti sepatu roda dapat mempercepat waktu berjalan dan menghemat tenaga. Subjek pengambilan keputusan yang komplek adalah sangat penting. Konsep perilaku kunci seperti persepsi, sikap, dan pencarian informasi yang relevan untuk pengembangan stratergi pemasaran.
2. Proses “ Brand Loyalty “. Ketika pilihan berulang, konsumen belajar dari pengalaman masa lalu dan membeli merek yang memberikan kepuasan dengan sedikit atau tidak ada proses pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Contoh pembelian sepatu karet basket merek Nike atau sereal Kellogg,s Nutrific. Dalam setiap kasus disini pembelian adalah penting untuk konsumen, sepatu basket karena keterlibatan kepentingan dalam olah raga, sepatu sekolah dan sepatu kerja untuk dapat beraktivitas.Loyalitas merek muncul dari kepuasan pembelian yang lalu. Sehingga, pencarian informasi dan evaluasi merek terbatas atau tidak penting keberadaannya dalam konsumen memutuskan membeli merek yang sama.
Dua tipe yang lain dari proses pembelian konsumen dimana konsumen tidak terlibat atau keterlibatan kepentingan yang rendah dengan barangnya adalah tipe pengambilan keputusan terbatas dan proses inertia.

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan.
Perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, diantaranya faktor budaya, social, psikologis, dan faktor marketing strategy.
Dalam memutuskan suatu pembelian, ada beberapa tahap yang dilakukan konsumen, diantaranya pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative dan keputusan pembelian.
Beberapa tipe proses pembelian konsumen diantaranya proses complex decision making, proses brand loyalty, limited decision making dan proses intertia.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://himamika09.blogspot.com/2009/03/konsep-perilaku-konsumen.html.Diakses tanggal 2 Oktober 2009.
2. Hamidah. Perilaku Konsumen Dan Tindakan Pemasaran. library.usu.ac.id. Diakses 2 Oktober 2009.
3. Engel, James F, BlackWell Roger D, Miniard Paul W..1994.Perilaku

macam macam kebutuhan(ekonomi)

 

 Kebutuhan Primer (kebutuhan pokok) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang haus dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusai, seperti : dapat hidup sehat, berpakaian, dan berteduh serta memperoleh pendidikan. Kebutuhan primer ini apabila tidak dipenuhi dapat menimbulkandampak yang negatif.

 

Macam-Macam Kebutuhan .

a.        Kebutuhan Berdasarkan Intensitas Kegunaanya Kebutuhan Primer atau Kebutuhan Dasar
Kebutuhan primer merupakan tuntutan secara alamiah yang harus dipenuhi. seperti makanan, pakaian, dan perumahan (sandang, pangan, dan papan) untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
2)      Kebutuhan Sekunder atau Kebutuhan Pelengkap (Kebutuhan Kultural)
Setelah kebutuhan primer sudah terpenuhi, manusia masih memerlukan kebutuhan yang lain, yaitu kebutuhan sekunder. Pemenuhan kebutuhan ini sejalan dengan tingkat kebudayaan (culture) masyarakat tempat seseorang hidup atau bertempat tinggal. Misalnya, kebutuhan masyarakat di daerah Lembah Baliem Papua akan berbeda dengan masyarakat di Kota Surabaya. Contoh kebutuhan sekunder adalah radio, televisi, buku, dan alat tulis.
3)      Kebutuhan Tersier atau Kebutuhan Luks (Kebutuhan Mewah)
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang hanya dapat dipenuhi oleh sebagian kecil masyarakat yang memiliki ekonomi biaya tinggi atau orangorang kaya. Ukuran mewah ini sifatnya relatif, artinya satu barang pada satu waktu atau tempat mungkin termasuk kategori mewah (luks), sedangkan pada tempat atau waktu lain mungkin tidak termasuk barang mewah. Contohnya, rumah mewah, mobil mewah, dan berlibur ke luar negeri.
b.       Kebutuhan Berdasarkan Sifatnya :
1)      Kebutuhan Jasmani atau Kebutuhan Badaniah
2)      Kebutuhan Rohani
c.        Kebutuhan Berdasarkan Waktu Pemenuhan
1)      Kebutuhan Sekarang
2)      Kebutuhan Waktu yang Akan Datang
d.       Kebutuhan Berdasarkan Subjek
1)      Kebutuhan Perorangan/Individu
Kebutuhan perorangan adalah kebutuhan yang pemuasannya ditujukan bagi kepentingan individu yang bersangkutan. Contohnya, kebutuhan akan obat jantung bagi penderita penyakit jantung dan kebutuhan buku-buku pelajaran bagi pelajar.
2)      Kebutuhan Kelompok/Masyarakat
Kebutuhan kelompok adalah kebutuhan yang pemuasannya ditujukan bagi kepentingan bersama (kelompok). Misalnya, pasar digunakan untuk berjualan maupun berbelanja dan rumah sakit digunakan sebagai tempat berobat oleh masyarakat.
3.       Barang dan Jasa Pemuas Kebutuhan
a.        Berdasarkan cara memperolehnya, barang dibedakan : kegunaannya dengan barang lain, dan proses produksinya.
1)      Barang Ekonomi (Economic Goods)
Barang ekonomi adalah barang pemuas kebutuhan yang untuk memperoleh nya diperlukan pengorbanan sumber daya ekonomi, contohnya, baju, minuman, dan pakaian.
2)      Barang Bebas (Free Goods)
Barang bebas adalah barang pemuas kebutuhan yang untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan sumber daya ekonomi. Oleh karena itu barang bebas tidak memiliki “harga”. Contohnya, udara, sinar matahari, air di daerah pedesaan, dan air laut di daerah pantai.
b.       Berdasarkan Kegunaan dalam Hubungannya dengan Barang Lain
1)      Barang Substitusi
Barang substitusi adalah barang yang memiliki kegunaan untuk menggantikan barang lain. Misalnya, kopi dapat digantikan teh untuk minum dan pena dapat digantikan pensil untuk menulis.
2)      Barang Komplementer
Barang komplementer adalah barang yang memiliki kegunaan untuk melengkapi barang lain. Barang tersebut akan bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan manusia, jika digunakan secara bersama-sama. Contohnya the dengan gula, CPU komputer dengan monitor, dan sepatu dengan kaos kaki.
c.        Berdasarkan Proses Produksinya
Berdasarkan proses produksinya, barang dan jasa pemuas kebutuhan dibedakan sebagai berikut.
1)      Barang Mentah
Barang mentah adalah barang yang belum mengalami proses produksi (pengolahan). Contohnya rotan, kayu, padi, dan tembakau.
2)      Barang Setengah Jadi
Barang setengah jadi adalah barang yang sudah mengalami proses produksi, tetapi belum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia secara sempurna. Contohnya, benang, semen, dan kulit.
3)      Barang Jadi
Barang jadi adalah barang dan jasa pemuas kebutuhan manusia yang sudah mengalami proses produksi secara tuntas atau sempurna dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contohnya, pakaian, sepatu, kursi, dan lemari.
B.       Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi
Lipsey menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pusat atau inti permasalahan ekonomi adalah adanya kelangkaan (scarcity).
Kelangkaan dapat diartikan sebagai suatu kondisi ketika kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sementara sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sangat terbatas jumlahnya. Untuk mengatasi kelangkaan tersebut, manusia melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhannya. Upaya-upaya tersebut antara lain memproduksi barang dan jasa guna menambah kuantitas dan kualitas sumber daya yang tersedia. Sumber daya diperlukan untuk dapat memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia.  Namun, sumber daya yang tersedia tidak cukup untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan. Jadi, langka bukan berarti sedikit, tetapi adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia dan sumber daya yang tersedia.
Kelangkaan sumber daya ekonomi merupakan salah satu permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh manusia, selain masalah kebutuhan manusia terhadap sumber daya ekonomi. Oleh karena itu, masalah kelangkaan berhubungan erat dengan kebutuhan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sumber daya ekonomi dapat dikelompokkan menjadi sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan sumber daya kewirausahaan (entrepreneurship).
1.       Sumber Daya Alam
Sumber daya alam dibedakan menjadi
a.        sumber daya alam  yang dapat diperbarui (renewable resources) Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sebagian besar tanaman dan hewan-hewan, air, dan udara.
b.       Sumber daya alam tidak dapat diperbarui (non renewable resources). Contoh minyak bumi, misalnya, berupa bensin dan minyak tanah
2.       Sumber Daya Manusia
Dalam kegiatan ekonomi, sumber daya manusia merupakan factor produksi paling penting karena berbagai macam pekerjaan dalam berbagai tingkat keahlian, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan oleh tenaga kerja. Adapun yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia dan sanggup untuk bekerja. Tenaga kerja meliputi mereka yang bekerja untuk upah atau gaji maupun mereka yang bekerja untuk kepentingan diri sendiri.
Menurut Sadono Sukirno, jika dilihat dari tingkat keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu sebagai berikut :
a.        Tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah dan tidak memiliki keahlian dalam sesuatu bidang pekerjaan, seperti pembantu, kuli angkut, dan pesuruh.
b.       Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang memiliki keahlian dari pendidikan atau pengalaman kerja, seperti montir mobil, tukang kayu, tukang memperbaiki TV dan radio.
c.        Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memiliki pendidikan yang tinggi dan ahli dalam bidang-bidang tertentu, seperti, dokter, akuntan, ahli ekonomi dan insinyur.
Dalam era globalisasi, suatu perusahaan akan sukses di pasar bebas, jika perusahaan memiliki daya saing yang tinggi. Daya saing yang tinggi akan ditentukan oleh efisiensi yang tinggi. Selanjutnya, efisiensi yang tinggi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (tenaga kerja) yang profesional dan terampil.
3.       Sumber Daya Modal
Sumber daya modal tidak terbatas berupa uang, tetapi dapat pula berupa barang modal, seperti peralatan, mesin-mesin, dan bangunan. Modal dalam definisinya yang paling luas adalah segala sesuatu yang sudah diproduksi yang akan digunakan untuk memproduksi barang atau jasa lainnya. Barang-barang modal terdiri atas barang yang sangat berguna dalam proses produksi. Seperti telah dikemukakan, barang modal terdiri atas mesin-mesin, alat-alat besar, instalasi-instalasi pabrik, gedung-gedung, meja, jalan, jembatan, bangku, dan alat-alat pengangkutan. Semuanya telah dibuat oleh manusia dan digunakan dalam proses produksi sepanjang waktu.
4.       Sumber Daya Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Menurut Soeparman Soemahamidjaja, orang kali pertama yang menggunakan kata “entrepreneurship” adalah Richard Cantillon dalam ‘Essai sur la nature du commerce’ (1755), sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah-daerah dengan menetapkan harga pembelian untuk dijual secara partai besar maupun secara eceran, namun dengan harga yang tidak pasti. Karakteristik dari seorang entrepreneurship adalah “memikul beban ketidakpastian”. Dalam hubungannya dengan manajemen, entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang memiliki dan menggunakan sumber daya financial (uang), bahan mentah (materials), dan tenaga kerja untuk menghasilkan produk baru, bisnis proses produksi, atau pengembangan organisasi usaha. Dengan demikian, seorang entrepreneur memiliki kemampuan untuk menciptakan produk baru dan berbeda dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa. Orang-orang yang memiliki kualitas sebagai entrepreneurship ini jumlahnya terbatas atau langka.
C.       Masalah Pokok Ekonomi
Berbagai persoalan ekonomi yang mendasar akan dihadapi oleh setiap masyarakat di manapun mereka berada dan dengan sistem perekonomian apapun yang mereka jalankan. Mereka harus menghadapi dan memecahkan tiga masalah ekonomi yang mendasar. Ketiga masalah ekonomi antara satu dan yang lainnya memiliki hubungan yang sangat erat. Ketiga masalah pokok ekonomi yang dimaksud, yaitu sebagai berikut.
1.       Barang Apa (What) yang Harus Diproduksi?
Bagi pemerintah atau produsen, masalah ekonomi pertama yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah barang apa yang harus diproduksi dan berapa banyak? Dalam hubungannya dengan masalah tersebut, pemerintah atau produsen harus memerhatikan barang apa dan berapa banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat dan apakah telah tersedia sumber daya untuk menghasilkan barang tersebut. Apakah akan memproduksi lebih banyak rumah sangat sederhana atau rumah real estate dalam jumlah sedikit? Apakah lebih baik memproduksi lebih banyak pusat pertokoan, seperti Supermarket, Supermall, dan Hypermarket atau lebih sedikit pasar-pasar tradisional? Atau apakah akan memproduksi lebih sedikit barang-barang konsumsi seperti roti dan lebih banyak memproduksi barang-barang produksi seperti pabrik roti yang dapat menyediakan roti yang lebih banyak untuk masa yang akan datang?
2.       Bagaimana (How) Barang Harus Diproduksi?
Masalah ekonomi berikutnya yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah bagaimana (how) barang tersebut harus diproduksi. Masalah ini berkaitan dengan siapa yang akan memproduksi barang tersebut, dengan menggunakan komposisi sumber daya (faktor-faktor) produksi apa saja dan dengan menggunakan teknik produksi yang bagaimana.
Sebagai contoh, pemerintah memutuskan untuk memproduksi padi lebih banyak agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan beras secara swadaya pangan. Berkaitan dengan hal tersebut, siapa yang akan memproduksi? Apakah pemerintah, swasta, atau perseorangan? Faktor faktor produksi apa saja yang akan digunakan? Apakah teknik produksi yang digunakan melibatkan pemakaian alat-alat pertanian modern (traktor dan mesin pembasmi hama) ataukah dilakukan secara tradisional (bajak, cangkul, dan semprotan hama)? Selanjutnya, apakah produksi akan dilakukan secara massal yang padat modal atau padat karya?
3.       Untuk Siapa (for Whom) Barang Harus Diproduksi?
Masalah ini berkaitan dengan siapa yang akan menikmati dan memperoleh manfaat dari barang tersebut. Sebab apa gunanya produksi melimpah karena menggunakan teknologi tinggi, berskala besar dan efisien, jika hanya dinikmati sebagian anggota masyarakat saja? Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat. Dengan adanya ketiga masalah pokok ekonomi tersebut, setiap manusia dituntut untuk menentukan pilihan atau keputusan dalam mempergunakan sumber daya atau faktor produksi sehingga dapat mencari alternatif dalam menghadapi sumber daya yang langka.
D.       Biaya Oportunitas
Jika kelangkaan mengharuskan adanya kebutuhan memilih, pilihan secara tidak langsung menandakan adanya biaya. Artinya, keputusan untuk memproduksi sesuatu lebih banyak memerlukan keputusan untuk memproduksi sesuatu yang lain lebih sedikit. Lebih sedikitnya memproduksi sesuatu yang lain dianggap sebagai biaya memproduksi sesuatu lebih banyak. Dengan demikian, muncullah apa yang dinamakan biaya oportunitas.
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus mengatakan bahwa biaya oportunitas dari suatu keputusan terjadi karena melakukan pilihan terhadap barang langka dengan mengorbankan barang lain. Biaya oportunitasnya adalah nilai dari barang atau jasa yang dilepaskan.
Sejalan dengan pengertian tersebut, Lipsey mengartikan biaya oportunitas adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak digunakan untuk tujuan lain. Dengan kata lain, diukur dengan satuan barang lain yang seharusnya bisa diperoleh.
Berdasarkan konsep biaya oportunitas tersebut, bahwa dalam menentukan pilihan banyak sekali kelangkaan  memaksa seseorang untuk mengorbankan aktivitas alternatifnya. Hal tersebut menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk mengerjakan sesuatu yang lain.
Misalnya, Paula adalah lulusan sarjana ekonomi. Di samping sarjana ekonomi, Paula juga ahli pemrograman komputer. Sebagai ahli pemrograman komputer, Paula telah digaji sebesar Rp2.000.000,00 per bulannya. Namun, naluri kewanitaan Paula memutuskan untuk menjadi dosen di suatu perguruan tinggi negeri. Dengan keputusannya tersebut, Paula telah kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan sebagai seorang ahli pemrograman komputer. Hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari bekerja sebagai ahli pemrograman komputer merupakan biaya oportunitas.
Contoh lain, setelah lulus SMA Beti memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri, tetapi Beti memutuskan untuk bekerja sehingga ia akan mendapat gaji per bulan sebesar Rp1.000.000,00. Jika ia kuliah, diperlukan biaya untuk SPP, buku-buku, tugas, uang kos, pakaian, dan biaya lainnya yang semuanya berjumlah Rp1.500.000,00 per bulan. Jadi, opportunity cost Beti untuk melanjutkan kuliah adalah sebesar Rp12.000.000,00 (gaji bekerja) selama satu tahun. Jika tidak bekerja dan melanjutkan kuliah, biaya yang dikeluarkan selama satu tahun sebesar Rp18.000.000,00 (biaya kuliah).  Keputusan seorang individu untuk bekerja juga berhubungan dengan sejauhmana ia bersedia mengalokasikan waktu untuk bekerja dan tidak bekerja.Opportunity cost (biaya kesempatan) dari bekerja adalah hilangnya waktu untuk tidak bekerja (leisure time) yang dapat digunakan untuk kegiatan lainnya. Misalnya, berkumpul dengan keluarga, belanja, bersenang-senang, sebaliknya biaya oportunitas dari tidak bekerja adalah hilangnya pendapatan.
E.       Sistem Ekonomi untuk Memecahkan Masalah Ekonomi
Sistem perekonomian melahirkan tindakan untuk memecahkan masalah-masalah dasar ekonomi dengan cara yang berbeda. Perbedaan dari setiap sistem ekonomi suatu negara memiliki cara tersendiri dalam mengambil keputusan berdasarkan permasalahan ekonomi negaranya.
Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang menjadikan sistem ekonomi suatu negara berbeda-beda adalah sebagai berikut.
1.       Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
2.       Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.
3.       Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
4.       Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki.
Berbagai macam sistem ekonomi yang ada di dunia, yaitu sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat/komando, sistem ekonomi liberal, dan sistem ekonomi campuran, system ekonomi syariah dan system ekonomi pancasila. . Berikut adalah penjelasannya.
1.       Sistem ekonomi tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi di mana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya.
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
·         Belum adanya pembagian kerja yang jelas.
·         Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris.
·         Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis.
·         Teknologi produksi sederhana.
Kebaikan sistem ekonomi tradisional
·         Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
·         Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.
Keburukan sistem ekonomi tradisional
·         Pola pikir masyarakat secara umum yang masih statis.
·         Hasil produksi terbatas sebab hanya menggantungkan faktor produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya.
2.      
Figur Ekonomi
Karl Marx
Marx sang filsuf Jerman menciptakan alirannya sendiri dalam karya klasiknya, Capital (1867), dia mengontraskan sistemnya dengan sistem pendukung laissez faire sebagai “aliran klasik”. Dalam mengembangkan pendekatan Marxis untuk ekonomi, dia menciptakan kosakatanya sendiri, yaitu nilai surplus, reproduksi, borjuis dan proletarian, materialisme historis, serta kapitalisme monopoli. Sistem ekonomi terpusat merupakan salah satu gagasan Marx yang sangat terkenal.
Sistem ekonomi terpusat/komando
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memegang peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Negara yang menganut sistem ini antara lain : Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
·         Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan pemerintah dengan peraturan negara.
·         Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.
·         Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
Kebaikan sistem ekonomi terpusat
·         Pemerintah lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian.
·         Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
·         Kemakmuran masyarakat merata.
·         Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan.
Keburukan sistem ekonomi terpusat
·         Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
·         Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
·         Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
·         Pemerintah bersifat paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.
3.       Sistem ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire.
Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
·         Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan tindakantindakan ekonomi.
·         Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
·         Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
Kebaikan sistem ekonomi liberal
·         Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
·         Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
·         Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.
·         Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha masyarakat.
Keburukan sistem ekonomi liberal
·         Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak yang lemah.
·         Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
·         Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan yang
·         sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum dikesampingkan.
4.       Sistem Ekonomi Campuran
Yaitu suatu sistem ekonomi di mana di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam melakukan kegiatan ekonomi, tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian yang bertujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi. Campur tangan pemerintah tersebut dalam bentuk:
·         Membuat peraturan atau undang-undang yang mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat.
·         Mendirikan perusahaan-perusahaan negara yang kegiatannya hampir sama dengan kegiatan usaha swasta, yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat banyak.
·         Pemerintah menetapkan berbagai kebijakan-kebijakan dalam bidang perekonomian.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
·         Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
·         Mekanisme kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar adalah campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
·         Hak milik perorangan diakui tetapi penggunaannya tidak boleh merugikan kepentingan umum.
Kebaikan sistem ekonomi campuran
·         Sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah lebih bertujuan untuk kepentingan masayarakat.
·         Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
·         Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
Keburukan sistem ekonomi campuran
·         Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
·         Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya.
5.       Sistem Ekonomi Pancasila
Dua jenis perekonomian yang pernah dilaksanakan di Negara Indonesia adalah ekonomi liberal dan ekonomi komando. Setiap jenis perekonomian tersebut memiliki kekuatan dan kelemahan. Kelemahannya yaitu jenis perekonomian ini terlalu merugikan dan liberal di satu pihak, kemudian terlalu bersifat komando di pihak lain. Hal ini telah menyadarkan bangsa Indonesia bahwa sistem ekonomi Pancasila merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan kehidupan berbangsa Indonesia pada saat menyatakan kemerdekaan, benar-benar perlu dilaksanakan secara konsekuen.
Figur Ekonomi
Prof. Dr. Mubyarto
Beliau merupakan salah satu
pencetus ekonomi Pancasila dalam suatu ceramah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia di Jakarta, bulan November 1980. Ekonomi Pancasila, menurut definisi Mubyarto adalah sistem ekonomi atau system perekonomian yang berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis atau system ekonomi komunis (Marxis).
 Sumber: 50 Tahun ABRI, 1995
Sistem ekonomi Pancasila sebagaimana dikemukakan oleh Mubyarto, yaitu : sistem ekonomi yang khas (berjati diri) Indonesia yang digali dan dikembangkan berdasarkan kehidupan ekonomi riil (real-life economy) rakyat Indonesia. Ekonomi Pancasila berpijak pada kombinasi antara gagasan-gagasan normatif dan fakta-fakta empirik yang telah dirumuskan oleh bangsa Indonesia dalam wujud sila-sila dalam Pancasila, Pembukaan UUD 1945, dan pasal-pasal (ekonomi) UUD 1945, yaitu pasal 27, 33, dan 34.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang mengacu pada  sila-sila dalam Pancasila yang terwujud dalam lima landasan ekonomi, yaitu ekonomi moralistik (ber-Ketuhanan), ekonomi kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi (ekonomi kerakyatan), dan diarahkan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selanjutnya, Boediono dalam bukunya Ekonomi Pancasila yang mengkaji masalah pengendalian makro dalam ekonomi Pancasila. Pokok permasalahan yang dibahas adalah bagaimana corak dari cara-cara pengendaliannya. Permasalahan makro di sini dibatasi permasalahan makro jangka pendek, yaitu inflasi, pengangguran, dan ketimpangan neraca pembayaran
Boediono memulai dengan menonjolkan lima ciri dari perekonomian Pancasila yang memiliki kaitan langsung dengan masalah ekonomi makro beserta cara pengendaliannya, kelima ciri khas tersebut, yaitu sebagai berikut.
a.        Peranan dominan dari koperasi, bersama dengan perusahaanperusahaan negara dan perusahaan swasta.
b.        Memandang manusia secara utuh. “... manusia bukan ‘economic man’ tetapi juga ‘social and religious man’ dan sifat manusia yang terakhir ini bisa dilambangkan setaraf dengan sifat yang pertama sebagai motor penggerak kegiatan duniawi (ekonomi).
c.        Adanya “kehendak sosial yang kuat ke arah egalitarianisme atau kemerataan sosial”.
d.       Diberikannya prioritas utama pada terciptanya suatu “perekonomian nasional” yang tangguh. Konsep “perekonomian nasional” ditafsirkan sebagai pemupukkan ketahanan nasional dan pemberian prioritas utama pada kepentingan nasional untuk mencapai suatu perekonomian yang mandiri, tangguh dan terhormat di arena internasional dan yang didasarkan atas solidaritas dan harmoni dalam negeri.
e.        “Pengendalian pada sistem desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan ekonomi, diimbangi dengan perencanaan yang kuat sebagai pemberi arah bagi perkembangan ekonomi dicerminkan dalam cita-cita koperasi”.
Figur Ekonomi
Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun (1332–1406) adalah seorang sejarawan dan sosiolog Islam abad pertengahan. Khaldun adalah satu-satunya sarjana muslim yang dipandang sebagai pelopor penelitian terhadap gejala kemasyarakatan sesuai tuntutan Quran. Dalam karyanya yang sangat termashur “Muqaddimah” Ia membahas secara khusus aspek perekonomian masyarakat. Teori ekonomi Khaldun mengingatkan pada teori ekonomi modern, misalnya, teori nilai tenaga kerja yang dikembangkan oleh David Ricardo dan Karl Marx.
 
6.       Sistem Ekonomi Syariah
Sistem ekonomi syariah menarik untuk dikaji karena diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah yang melanda ekonomi dunia. Kemampuan ekonomi syariah di Indonesia dibuktikan dengan tidak goyahnya Bank Muamalat Indonesia dan lembaga-lembaga keuangan yang berdasarkan pada syariat Islam dalam menghadapi krisis ekonomi pada 1997 sampai sekarang. Dewasa ini telah banyak bank umum yang mendirikan bank syariah. Di samping itu, ekonomi syariah sebagai suatu sistem merupakan cabang ilmu pengetahuan yang dijiwai oleh ajaran Islam.
Dalam kehidupan ekonomi, sistem ekonomi syariah dapat dilihat penerapannya, yaitu sebagai berikut.
a.        Islamic Development Bank (IDB) atau Bank Pembangunan Islam yang tidak menerapkan sistem bunga (interest) dan ternyata mampu bersaing dengan bank-bank kapitalis (barat).
b.       Bank-bank Islam (Bank Muamalat Indonesia, Bank Perkreditan Rakyat Syariah, dan lembaga keuangan lain non-bank (pegadaian syariah, dan leasing syariah).
c.        Pusat-pusat perdagangan berdasarkan syariah.
Adapun nilai-nilai dasar ekonomi syariah menurut A. M. Saefudin sebagaimana dikutip oleh Muhammad Daud Ali, yaitu sebagai berikut.
a.        Nilai Dasar Pemilikan
Berdasarkan nilai dasar pemilikan nilai-nilai dasar ekonomi syariah meliputi.
1)      Pemilikan bukanlah penguasaan mutlak atas sumber-sumber ekonomi, tetapi kemampuan untuk memanfaatkannya. Seorang muslim yang tidak memanfaatkan sumber-sumber ekonomi yang diamanatkan Tuhan kepadanya. Misalnya, dengan membiarkan lahan atau sebidang tanah tidak diolah sebagaimana mestinya akan kehilangan hak atas sumbersumber ekonomi.
2)      Lama kepemilikan manusia atas sesuatu benda terbatas pada lamanya manusia itu hidup di dunia ini. Jika seorang manusia meninggal dunia, harta kekayaannya dibagikan kepada ahli warisnya menurut ketentuan yang telah ditentukan Tuhan.
3)      Sumber daya ekonomi yang menyangkut kepentingan umum atau yang menjadi hajat hidup orang banyak harus menjadi milik umum atau negara atau sekurang-kurangnya dikuasai negara untuk kepentingan umum atau orang banyak.
b.       Nilai Dasar Keseimbangan
Keseimbangan merupakan nilai dasar yang memengaruhi berbagai aspek tingkah laku ekonomi seorang muslim. Asas keseimbangan ini, misalnya, terwujud dalam kesederhanaan, hemat, dan menjauhi pemborosan. Nilai dasar keseimbangan ini harus dijaga sebaik-baiknya bukan saja antara kepentingan dunia dan kepentingan akhirat dalam ekonomi. Namun, keseimbangan antara kepentingan perorangan dan kepentingan umum. Di samping itu, harus juga dipelihara keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c.        Nilai Dasar Keadilan
Dalam Islam, keadilan adalah titik tolak sekaligus proses dan tujuan semua tindakan manusia. Dalam hubungan ini perlu dikemukakan sebagai berikut.
1)      Keadilan itu harus diterapkan pada semua bidang kehidupan ekonomi. Dalam proses produksi dan konsumsi, misalnya, keadilan harus menjadi alat pengatur efisiensi dan pemberantasan keborosan.
2)      Keadilan juga berarti kebijaksanaan mengalokasikan sejumlah hasil kegiatan ekonomi tertentu bagi orang yang tidak mampu memasuki pasar. Misalnya, melalui zakat, infak, dan sedekah (pemberian yang ikhlas yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, terutama kepada orang-orang miskin setiap kesempatan terbuka yang tidak ditentukan baik jenis, jumlah, maupun waktunya).
Adapun nilai-nilai instrumental dalam sistem ekonomi syariah, yaitu sebagai berikut.
a.        Zakat
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang merupakan kewajiban agama yang dibebankan atas harta kekayaan seseorang menurut aturan tertentu. Zakat merupakan sarana komunikasi utama antara manusia dan manusia lain dalam masyarakat.
b.       Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama merupakan watak masyarakat ekonomi menurut ajaran Islam. Kerja sama tersebut harus tercermin dalam segala tingkat kegiatan ekonomi, produksi, distribusi, baik barang maupun jasa. Salah satu bentuk kerja sama yang sesuai dengan ajaran Islam adalah girad, yaitu kerja sama antara pemilik modal atau uang dengan pengusaha yang memiliki keahlian, keterampilan atau tenaga dalam melaksanakan unit-unit ekonomi atau usaha.
Ajaran kerja sama dalam ajaran ekonomi syariah bertujuan:
1)      menciptakan kerja sama produktif dalam kehidupan bermasyarakat;
2)      meningkatkan kesejahteraan dan mencegah kemiskinan masyarakat;
3)      mencegah penindasan ekonomi (distribusi kekayaan) yang tidak merata;
4)      melindungi kepentingan golongan ekonomi lemah.
c.        Peranan Negara
Peranan negara umumnya pemerintah pada khususnya sangat menentukan dalam pelaksanaan nilai-nilai sistem ekonomi syariah. Peranan itu diperlukan dalam aspek hukum, perencanaan, dan pengawasan alokasi atau distribusi.
Evaluasi Bab 1
Kerjakan pada buku tugas Anda.
A.       Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.


1.       Inti masalah ekonomi adalah ....
a.        kebutuhan yang terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan tidak terbatas
b.       kebutuhan yang terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas
c.        kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas
d.       kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan tidak terbatas
e.        kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan tak terhingga
2.       Jumlah sumber daya yang tersedia untuk me menuhi kebutuhan manusia bersifat ….
a.        selalu tersedia
b.       tetap
c.        tidak tetap
d.       berkesinambungan
e.        terbatas
3.       Berikut ini yang termasuk kebutuhan berdasarkan sifatnya, yaitu ....
a.        kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan
kebutuhan tersier
b.       kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
c.        kebutuhan sekarang dan kebutuhan yang akan
datang
d.       kebutuhan individu dan kolektif
e.        kebutuhan jangka pendek dan kebutuhan jangka panjang
4.       Investasi dalam bentuk penanaman modal merupakan kebutuhan berdasarkan ....
a.        sifatnya
b.       kepentingannya
c.        waktu pemenuhan
d.       subjek yang berkepentingan
e.        intensitas kegunaannya
5.       Pembangunan sarana atau fasilitas umum merupakan kebutuhan berdasarkan ....
a.        sifatnya
b.       kepentingannya
c.        waktu pemenuhan
d.       subjek yang berkepentingan
e.        intensitas kegunaannya
6.       Pengertian kelangkaan sumber daya dalam ekonomi, yaitu ....
a.        jumlahnya sedikit
b.       tidak mencukupi
c.        tidak tak terbatas
d.       kurang banyak
e.        relatif terbatas
7.       Pak Dodi mampu membeli mobil, TV berwarna, sepeda motor, dan komputer. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa Pak Dodi mampu memenuhi kebutuhan ....
a.        sekunder
b.       primer
c.        sosial
d.       tersier
e.        jasmani
8.       Kebutuhan yang dapat menenteramkan jiwa manusia termasuk kebutuhan ....
a.        tersier
b.       individu
c.        rohani
d.       sosial
e.        jasmani
9.       Kelangkaan sumber daya ekonomi menunjukkan bahwa sumber daya ....
a.        tidak tersedia
b.       kurang banyak
c.        tidak terbatas
d.       jumlahnya sedikit
e.        jumlahnya relatif terbatas
10.    Berikut yang termasuk sumber daya alam, yaitu ....
1)      barang tambang
2)      tumbuhan
3)      tenaga kerja
4)      uang
5)      mesin
11.    Berikut merupakan tiga permasalahan pokok ekonomi, yaitu ....
a.        apa, bagaimana, dan di mana barang di produksi
b.       apa, kapan, dan di mana barang diproduksi
c.        kapan, bagaimana, dan apa barang di produksi
d.       apa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi
e.        untuk siapa, kapan, dan di mana barang diproduksi
12.    Suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas dikemukakan oleh ....
a.        Paul A. Samuelson
b.       Adam Smith
c.        D. Ricardo
d.       Lipsey
e.        Keynes
13.    Biaya oportunitas terjadi karena me lakukan pilihan terhadap barang langka dengan mengorbankan barang lain. Hal tersebut di kemukakan oleh ....
a.        Paul A. Samuelson
b.       Adam Smith
c.        D. Ricardo
d.       Moh. Hatta
e.        Keynes
14.    Kemajuan suatu industri di suatu negara harus didukung oleh sumber daya ….
a.        alam
b.       tenaga kerja manusia
c.        modal
d.       kewirausahaan
e.        produksi
15.    Untuk mengatasi masalah pokok dalam ekonomi mengenai bagaimana cara (how) memproduksi, yaitu ....
a.        keadaan pesaing
b.       efisiensi produksi
c.        kepuasan konsumen
d.       penawaran produsen
e.        kebutuhan konsumen
16.    Untuk mengatasi masalah pokok ekonomi tentang barang apa (what) yang harus diproduksi adalah dengan memerhatikan...
a.        modal yang dimiliki
b.       keahlian yang dimiliki
c.        tenaga kerja yang tersedia
d.       teknologi yang bisa digunakan
e.        daya beli konsumen/masyarakat
17.    Biaya yang dikeluarkan karena melakukan pilihan terhadap barang atau jasa dengan mengorbankan barang atau jasa lain, disebut biaya ....
a.        ekonomi
b.       oportunitas
c.        produksi
d.       alternatif
e.        alokasi
18.    Individu bebas mengatur sumber daya ekonomi guna mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian merupakan keuntungan dari sistem ekonomi ....
a.        syariah
b.       komando
c.        campuran
d.       pasar
e.        Pancasila
19.    Sistem ekonomi yang merupakan perpaduan antara sistem ekonomi komando dan pasar disebut sistem ekonomi ....
a.        Pancasila
b.       campuran
c.        terpimpin
d.       kapitalisme
e.        merkantilisme
20.    Rendahnya inovasi dan produktivitas telah menyebabkan kesenjangan pendapatan yang makin besar. Hal tersebut merupakan kerugian dari sistem ekonomi ....
a.        Pancasila
b.       campuran
c.        komando
d.       pasar
e.        syariah